-
Organisasi Dan Kemandirian Petani
Jum’at siang tepatnya tanggal 8 Oktober 2021, pas penulis diskusi dengan petani sambil menikmati secangkir Kopi Mukidi. Tiba-tiba whatsapp call berbunyi, “mas Mukidi wonten ndalem”,(mas Mukidi di Rumah) begitu panggilan dari mas Widiyanto. Penulis jawab iya mas, saya wonten ndalem. “oke kalau teng ndalem tak ndolan mriku” (oke kalau di Rumah saya main kesitu ) tambahnya. Selang 30 menit ternyata mas Widi begitu panggilan akrabnya datang dengan tim. Widiyanto dan Danang Purwanto merupakan tim dari Pusat Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani LPPM UNS. Setelah biasa saling sapa masalah kesehatan dan bagaimana tentang usaha kopinya dilanjut dengan diskusi kecil. Diskusi sempat terhenti ketika salah satu petani yang datang dan ngobrol sudah…
-
UNNES DAN INDONESIA POWER DI KOPI PUCU’E KENDAL
Kopi merupakan tanaman yang sangat cocok untuk perbaikan lingkungan karena mempunyai daya serap air dan dalam waktu sekitar 2 – 3 tahun setelah tanam bisa menghasilkan buah, sudah pasti akan memberikan nilai ekonomi bagi yang menanamnya. Sungguh suatu kehormatan tersendiri bagi penulis dapat undangan untuk memberikan pengalaman tentang perkopian di di Desa Gunungsari Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pelatihan yang berlangsung 2 hari dengan diikuti hanya 12 petani, pada Hari Selasa dan Rabu, 24 – 25 Agustus 2021. Pelatihan 2 hari ini difasilitasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (LPPM UNNES) dan PT. Indonesia Power Semarang PGU. Penulis sekaligus pemilik Rumah Kopi Temanggung memberikan…
-
Kiprah Strategis Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Java Arabika Sindoro Sumbing
Kopi Temanggung siapa yang tidak tahu, tentu semuanya paham. Bahwa Kopi Temanggung sudah berindikasi geografis, dengan nama Kopi Java Arabika Sindoro Sumbing. Artinya bahwa Kopi Temanggung mempunyai cita rasa yang beda dengan kopi wilayah lain. Kabupaten Temanggung sendiri merupakan penghasil kopi terbesar di wilayah Jawa Tengah. Produksi Kopi Jawa Tengah 50 % ada di Kabupaten Temanggung. Tentunya ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Temanggung, dan bagaimana akan mengelola dan mengembangkannya. Tentunya dalam proses mengembangkan sebuah produksi pertanian terutama Kopi Temanggung tak luput dari membangun kesepahaman berorganisasi. Standar paska panen pasti akan dilalui dengan baik standar budidaya yang terpenuhi. Dua standart ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat perlindungan indikasi geografis. Lalu…
-
KONSERVASI, EKONOMI DAN GIZI
Sekitar dua tahun yang lalu, ada teman memberikan satu kilogram biji kelor. Biji itu dia beli dan tertulis dalam kemasan dari Blora. Dia bermaksud agar biji kelor itu disemai sebagai bentuk latihan dan usaha pembibitan untuk anak saya. Namun biji itu sempat didiamkan hampir setengah tahun, mungkin si sulung kurang begitu minat dalam pembibitan. Setahun berikutnya saya coba bibitkan dengan metode dikecambahkan dulu, namun sampai 15 hari tidak berkecambah, mungkin sudah terlalu lama sehingga tingkat berkecambahnya menurut. Tak memutuskan semangat saya untuk menanam kelor, tak lain saya minta batang kelor dari petani. Dari beberapa informasi disekitaran sini bahwa kelor bisa untuk obat, mulailah mencari rujukan tentang kelor. Dari internet dan…
-
Dari Bunga, Hingga Buah Merah
Bunga kopi itu muncul ketika usai petik kopi, dan terkena air hujan. Musim bunga bagi petani kopi sangat menyenangkan, tapi ada tanda akan jadinya buah. Ada beberapa fase dari bunga hingga menjadi buah kopi merah. Ilmu titen buat petani dalam fase ini sangat dibutuhkan. Yamidi petani kopi dan sekaligus seksi budidaya dalam masyarakat perlindungan indikasi geografis kopi java arabika sindoro sumbing. “fase pembungaan memerlukan waktu 3 hari, moto yuyu atau fase menjadi bakal buah itu butuh waktu 1 bulan, waktu 3 bulan disitu fase pentil atau jadi buah, setelah itu ada fase pengisian buah dibutuhkan waktu 2 bulan. Untuk kematangan buah dibutuhkan waktu 1 hingga 2 bulan,” paparnya. “sebenarnya petani…
-
Petani Berorganisasi, Paham Teknologi
Berkelompok atau berorganisasi salah satu tujuannya adalah untuk saling belajar. Menambah pengalaman itu bisa dari mana saja,seperti yang dilakukan oleh anggota masyarakat perlindungan indikasi geografis kopi arabika java sindoro sumbing (MPIG KAJSS). MPIG KAJSS yang beranggotakan banyak petani kopi arabika dilereng Sindoro Sumbing ini lembaganya sudah berbadan hukum. Kesadaran berorganisasi banyak dimiliki oleh anggotanya, buktinya dalam beberapa kali pertemuan rutin kehadiran masih tinggi. Organisasi ini juga memiliki grup whatsapp sebagai sarana belajar bersama dan ini bukti bahwa petani juga melek teknologi. Diskusi lewat whatsapp dikembangkan sebagai media belajar yang paling cepat, semisal tentang pemangkasan kopi. Beberapa anggota yang baru di kebun kopi dan memperlihatkan kondisi poto pohon kopinya diunggah grup…
-
Belajar Bertani Dari Dini #Ngajitetanen
Sebagai anak petani, penulis tergugah dan terpanggil untuk mengembangkan agar hasil pertanian mempunyai nilai tambah. Konsep petani mandiri dengan merupakan ide dan gagasan yang sudah diimplementasikan dengan kopinya. Konsep sekaligus sebuah pola contoh ini bisa dikatakan sudah terlihat hasilnya. Namun untuk pemahaman terhadap kader penerus petani perlu sebuah terobosan yaitu Ngaji Tetanen. Dari kata ngaji itu mempunyai arti belajar jadi bisa diartikan belajar tentang pertanian. Belajar ini jangkau luas mulai dari anak-anak hingga yang sudah tua. Proses belajar nantinya banyak prakteknya dan saling mengisi antar peserta. Materi ajar mulai dari bagaimana mengolah tanah yang sesuai kaedah konservasi. Tentu bagaimana nanti materi dikemas menarik. Ngaji tetanen dalam dua minggu yang lalu…
-
Berinovasi Dengan Alpukat
Minggu pagi, 23 Pebruari 2020, penulis biasa kegiatan rutin harus antar salah satu staf yang lagi selesaikan metode cepat tartil membaca Al qur’an. Tidak jauh saya antarnya, paling sekitar 2 km, sampai naik bus aku harus menunggu. Tak lain semua dalam rangka mencari sebuah keberkahan. Usai itu dilanjut antar kopi ke Jumo, begitu kopi sampai tujuan, langsung menuju lokasi pembibitan alpukat. Lokasi pembibitan di Carikan Ngadirejo, berhenti dipinggir jalan aku kontak teman. Tak lama Dia datang dan menuju lokasi pembibitan. Yudha begitu panggilan akrab teman saya, cerita banyak tentang alpukat yang berinovasi dengan guru SMA nya waktu itu. Yudha sendiri banyak pengalaman tentang dunia pembibitan, penulis dulu melihatnya kiprah dalam…
-
Berbagi Ekologi Ekonomi
Sudah setahun bibit yang dibagikan ke petani, ada alpukat maupun kopi. Berbagi tak akan rugi begitu banyak orang mengatakan. Berbagi bibit kopi maupun alpukat bertujuan untuk perbaikan lahan dalam hal ini mengurangi tingkat erosi permukaan tanah. Tanaman tahunan seperti kopi dan alpukat ketika hujan akan menyimpan tetesan air hujan dan secara otomatis akan menambah debet air kedepannya. Dalam jangka panjang akan menghasilkan buah kopi maupun alpukat, sudah pasti akan menambah pendapatan bagi petani. Belum lama penulis cek kopi maupun alpukat yang sudah tertanam. Tingkat kematian kecil karena usai tanam kemaraunya panjang. Namun ketika batang tidak kering semua masih akan bisa tumbuh tunas. Kebanyakan petani yang tanam kopi masih ditanam pada…
-
Konservasi Ekonomi
Mengajak untuk berubah itu tidak semudah yang dibayangkan. Ada sebuah proses panjang, seperti ketika kita menanam. Ketika kita menanam sayur maka ada jenis sayur yang bisa dipanen dalam waktu 35 hari, 60 hari dan selanjutnya. Begitu juga ketika kita menanam buah yang otomatis akan lebih lama panennya. Konsisten menunggu sampai panen itulah sebuah proses panjang yang harus dilalui. Penulis mencoba menerapkan konsep petani mandiri, dari tanam hingga sampai proses produksi hingga pemasaran produk. Mulai dari bagaimana mengolah lahan yang miring,tanpa kaedah konservasi dan harus ditata dengan kaedah konservasi. Mengurangi tingkat erosi permukaan tanah ini menjadi sebuah mimpi yang paling sederhana. Tentunya dalam berfikir sebuah konservasi tak lepas harus berfikir ekonomi…