
Kopi Mukidi Ngaji Tetanen
Ngaji tetanen sebuah konsep yang digagas dan dikembangkan oleh Mukidi Owner dari Kopi Mukidi. Ide ini dikembangkan karena sebagai bentuk tanggungjawab sosial kepada lingkungan, bentuk kegiatannya pertanian dan pendidikan.

Ngaji tetanen pada tanggal 16 Oktober 2022 adalah metode pembelajaran dan manajemen TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Kegiatan sehari dari jam 09.00 – 15.00 wib bertempat di Rumah Kopi Mukidi Dusun Jambon Desa Gandurejo Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
Kegiatan ngaji tetanen pada Hari Minggu tersebut mendatangkan narasumber dari tim AMM Yogyakarta. Sedangkan pesertanya ada dari Kecamatan Bulu dan Kecamatan Parakan. Tim AMM menceritakan awal terbentuknya dan kegiatannya. Materi pelatihan adalah cara pembelajaran dengan metode IQRO, dan bagaimana ustadz/ustadzah bisa memberikan semangat agar santri selalu senang belajar.
Perbandingan santri dan ustadz/ustadzah 1 : 5 atau 1 : 6 artinya setiap 1 ustadz/ustadzah mengajar 5 atau 6 santri dengan waktu sekitar 1 jam. Ada beberapa alasan perbandingan tersebut diambil mulai dari kemanpuan ustadz/ustadzah mengelola dan konsentrasi santri.
Pada akhir materi ada diskusi antara narasumber dan peserta terkait laporan lembaga atau TPQ terhadap orang tua santri. Buku laporan ini penting untuk pemberitahuan kepada orang tua, kegiatan belajar santri juga direkam dengan buku kegiatan santri.
Agar kegiatan TPQ bisa berjalan perlu kerjasama banyak pihak mulai lingkungan sekitar, orang tua santri dan para pihak yang berduli dengan kegiatan TPQ. Sebuah harapan ngaji tetanen bisa menjadi pendidikan ketrampilan yang akan mampu meningkatkan keahlian dari bertani dan lainnya.
Kegiatan ngaji tetanen yang pernah dilakukan mulai dari mengumpulkan anak muda disekitaran Kopi Mukidi, untuk diajak menggali potensi desa. Tidak hanya anak muda namun Mukidi juga mengundang bapak-bapak untuk sosialisasi program ngaji tetanen.

