Belajar Bertani Dari Dini #Ngajitetanen
Sebagai anak petani, penulis tergugah dan terpanggil untuk mengembangkan agar hasil pertanian mempunyai nilai tambah. Konsep petani mandiri dengan merupakan ide dan gagasan yang sudah diimplementasikan dengan kopinya. Konsep sekaligus sebuah pola contoh ini bisa dikatakan sudah terlihat hasilnya.
Namun untuk pemahaman terhadap kader penerus petani perlu sebuah terobosan yaitu Ngaji Tetanen. Dari kata ngaji itu mempunyai arti belajar jadi bisa diartikan belajar tentang pertanian. Belajar ini jangkau luas mulai dari anak-anak hingga yang sudah tua.
Proses belajar nantinya banyak prakteknya dan saling mengisi antar peserta. Materi ajar mulai dari bagaimana mengolah tanah yang sesuai kaedah konservasi. Tentu bagaimana nanti materi dikemas menarik.
Ngaji tetanen dalam dua minggu yang lalu melakukan pembelajaran dengan anak-anak mulai mengenal panili, kopi, dan alpukat. Panili yang pernah jaya di Temanggung harus dikenalkan kepada anak-anak. Dari raut wajahnya anak-anak terlihat antusias untuk belajar. Anda tertarik untuk diskusi ayoooo, mungkin ini dulu coret-coret ngaji tetanen nya. “salam petani mandiri, menata lingkungan dan ekonomi”, tak lupa saya ucapan “secangkir kopi ada cerita, banyak saudara dan penuh cinta”