KEBUN IDE
Kebun ide itulah namanya, lokasi yang terletak disektor 9 Bintaro. Kebun ide kalau penulis melihat sebagai tempat berkebun, lokasi tersebut didesign seperti kebun dan merupakan pertemuan banyak orang sehingga terjadi proses tukar gagasan atau ide.
Di kebun ide ada salah satu panggung yang ditata sangat luar biasa. Panggung ukuran tidak begitu besar dengan bahan dari besi, dengan karet sebagai penambah nuasa warna warni dan akan jadi menarik ketika terkena cahaya lampu.
Tempat diskusi yang disediakan, ditengah panggung langsung diatas tanah dengan dilandasi pecahan batu, peserta diskusi bisa duduk dikursi yang sediakan panitia, namun juga bisa duduk diatas panggung.
Saya sampai ke kebun ide atas undangan pak Handoko Hendroyono, founder viva barista, kenal beliau sejak viva barista pertama. Perjalan menuju ke kebun ide penulis tempat lewat darat, dengan waktu tempuh sekitar 9 jam menurut map yang ditunjukkan lewat android.
Jalan tak dapat ditebak kadang ramai maupun sepi, perjalanan ternyata melebihi dari jam tempuh dalam perencanaan karena macet. Alhamdulillah perjalanan sampai pada tujuan jum’at pagi sekitar jam 08.00, dan kita berangkat dari rumah kamis malam sekitar jam 20.00 wib, artinya hampir 12 jam waktu tempuhnya.
Sampai lokasi dan kantok panitia semua kursi baru disiapkan, dan saya pamit dulu untuk mampir ke teman. Ketemu dan dapat jamuan dan jelang sholat jum’at saya mohon pamit. Usai sholat jumat saya menuju lokasi lagi ke kebun ide.
Hari pertama saya sajikan kopi arabika dari kebun sendiri dan kopi lanang dari wilayah sindoro. Saya cerita sendikit tentang proses kopi dari kebun sendiri dan tentang kopi lanang.
Hadir dalam kegiatan tersebut terlihat banyak mahasiswa dari design dan arsitek. Kopi menjadi sajian untuk para tamu yang terlibat dalam diskusi dari siang hingga malam. Hari kedua penulis juga sajikan kopi dan lebih awal mulai penyajian kopinya.
Sabtu pagi terlihat semakin ramai pengunjung dan stand yang terlihat dilokasi kebun ide ada yang paparan olahan dari bahan kelapa. Ada juga makanan-makanan kecil seperti jenang dan lainnya. Serta terlihat ada sayur yang dihasilkan dari sekitar kebun ide.
Gerimis kecil menjadikan sedikit bingung karena harus mencari tempat teduh. Dan ini juga jadi menarik, berteduh dan terjadilah proses interaksi dengan pengunjung. Hari kedua kegiatan usai sampai jelang isya dan penulis pamit untuk pulang. Perjalanan yang bisa menambah teman dan banyak menumbuhkan inspirasi itulah “secangkir kopi ada cerita banyak saudara dan penuh cinta” mukidi he he he he