PKK Gandurejo Ngaji Tetanen POC Dan Olah Kopi

Berawal dari diskusi kecil lewat whatsapp tentang limbah rumah tangga dengan ketua tim PKK Gandurejo. Penulis sampai tentang limbah cair dan padat dari dapur digunakan untuk poc dan pakan ayam. Penulis juga menunjukkan hasil tanaman yang dipupuk dengan poc jenis sayur dan buah.

Tumbu oleh tutup (direspon) diskusi itu berlanjut dengan pelatihan yang dilaksanakan pada Rabu 13 Agustus 2025 bertempat di Balai Desa Gandurejo Bulu Temanggung. Pelatihan diikuti oleh semua kader PKK sejumlah 45 orang dari beberapa Dusun yanga ada di Gandurejo.

poto by Tim PKK Gandurejo

Pelatihan terdiri dari teori dan praktek, untuk teori dari jam 08.30 – 10.00 bertempat di Balai Desa, sedangkan untuk praktek dari 10.00 – 12.00 di Rumah Kopi Mukidi Jambon Gandurejo.

Dalam sambutannya ketua Tim PKK Gandurejo, Nila Arianti Prabasiwi S.S.Tpi mengatakan “untuk tani pekarangan tolong tanaman yang mati supaya disulam dan nantinya bisa jadi untuk ketahanan pangan.” Tak hanya itu yang disampaikan Nila, “semua kader untuk mencatat apa yang disampaikan narasumber, dipraktekkan setelah pelatihan, jangan lupa ilmunya ditularkan kepada semua warga di tiap Dusun masing-masing,” jelasnya

Penulis sebagai narasumber menyampaikan tentang konsep petani mandiri dan ngaji tetanen sebagai landasan awal sebuah idealisme bertani serta mengajak membangun mimpi dengan angka. Materi tentang limbah cair berupa air cucian beras dan limbah padat sisa makan supaya dikumpulkan karena itu bisa digunakan dan mempunyai nilai tambah setelah jadi poc.

Untuk membuktikan poc yang kita bikin salah satu langkahnya kita harus menanam. Poc yang telah kita buat untuk menyiram tanaman tersebut, usahakan tanam yang ditanam merupakan tanaman sayur untuk kebutuhan sehari-hari yang kita makan, pasti jadi sayur sehat dan bisa untuk penambahan gizi keluarga.

Untuk Praktek penyajian kopi mulai dari buat buat menu kopi tubruk, es kopi susu gula aren, dan lainnya. Penulis juga memprakteknya cara membuat poc serta membuat pakan ayam.

Pertanyaan dari peserta sebuah bukti bahwa mereka sangat antusias mengikuti pelatihan. Peserta juga melihat semua tanaman yang dipupuk dengan air cucia beras yang ada di sekeliling Rumah Kopi Mukidi mulai dari seledri, kacang panjang, bawang daun dan panili.

Kegiatan ditutup dengan pamitan ketua tim PKK dengan Penulis yang sekaligus sebagai owner Kopi Mukidi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *