-
Kopi Mukidi Ngaji Tetanen
Ngaji tetanen sebuah konsep yang digagas dan dikembangkan oleh Mukidi Owner dari Kopi Mukidi. Ide ini dikembangkan karena sebagai bentuk tanggungjawab sosial kepada lingkungan, bentuk kegiatannya pertanian dan pendidikan. Ngaji tetanen pada tanggal 16 Oktober 2022 adalah metode pembelajaran dan manajemen TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an). Kegiatan sehari dari jam 09.00 – 15.00 wib bertempat di Rumah Kopi Mukidi Dusun Jambon Desa Gandurejo Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Kegiatan ngaji tetanen pada Hari Minggu tersebut mendatangkan narasumber dari tim AMM Yogyakarta. Sedangkan pesertanya ada dari Kecamatan Bulu dan Kecamatan Parakan. Tim AMM menceritakan awal terbentuknya dan kegiatannya. Materi pelatihan adalah cara pembelajaran dengan metode IQRO, dan bagaimana ustadz/ustadzah bisa memberikan…
-
Mesin Kopi Temanggung Merambah Kota dan Pulau di Indonesia
“Keberanian mulai dalam usaha dan yakin akan jadi penghasilan pokoknya pasti akan kuat tahan banting,” kata Suprihanto (40), perajin mesin kopi dari Temanggung. Lowungu itulah sebuah Desa di Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. Untuk menuju ke desa tersebut penulis harus menempuh perjalanan sekitar 30 s.d 45 menit, dengan sepeda motor dan perjalanan santai karena penulis ingin menikmati perjalan yang santai. Penulis yang di Kecamatan Bulu Temanggung harus melewati beberapa Kecamatan Parakan, Ngadirejo, Candiroto. Dari lokasi penulis sampai ke lowungu kurang lebih 19 km. Desa yang dikepung banyak pohon kopi ini lah yang melahirkan ide Suprihanto untuk membuat macam-macam mesin kopi. Tidak hanya itu kelahiran mesin kopi hasil buatannya karena kepemilikan lahan…
-
Temu Bisnis Rantai Pasok Destinasi super Prioritas Pariwisata Borobudur
Kegiatan ini digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, deputi bidang industri dan investasi. Rapat pra temu bisnis untuk penguatan rantai pasok di destinasi pariwisata super prioritas Borobudur, bertempat di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Jalan Jendral Sudirman No. 9 Cokrodiningratan. Temu rantai pasok ini berlangsung pada Jum’at, 22 April 2022, diikuti oleh 30 hotel berbintang di wilayah DIY dan Jateng, serta 20 UMKM yang sudah terpilih. Umkm yang terpilih tersebut dari Kabupaten Temanggung, Magelang, Purworejo, Yogyakarta dan lembaga pengusulnya rumah BUMN Pertamina dan Telkom. Acara yang dibuka oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi, dalam sambutannya mengajak pada pihak hotel untuk mengunakan produk umkm. Hadir juga dalam…
-
Berbagi Untuk Konservasi Dan Ekonomi
Kopi Temanggung merupakan kopi yang mempunyai ciri khas beda dengan kopi lainnya. Kopi arabika Temanggung tumbuh pada dataran 800 meter dari permukaan laut, dengan tanaman sekitarnya adalah tembakau. Nah tembakau tersebut sehingga kopi Temanggung aroma yang khas dan ini salah satu tanda indikasi geografis kopi java arabika Sindora Sumbing. Kopi dan tembakau merupakan sebuah produk yang saling mendukung untuk ekonomi petani. Dalam beberapa tahun yang lalu Kopi Mukidi membagikan bibit kopi arabika line es untuk ditanam petani. Sekitar 3 tahun yang lalu Kopi Mukidi membagi bibit untuk Kelompok Tani Mekar Tani Jaya yang beralamat di Jambon Gandurejo Bulu Temanggung. Pembagian bibit kopi awalnya hanya untuk ikut membantu perbaikan konservasi lahan,…
-
Dari Bangka Belitung Menimba Kopi
Muhammad Kodriansyah, 21 tahun mahasiswa Universitas Amikom Studi Kewirausahaan fakultas Ekonomi dan Sosial. Asal Bangka Belitung lagi magang di Rumah Kopi Mukidi Temanggung, tepatnya di Dusun Jambon Desa Gandurejo Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Kodri begitu panggilannya tertarik magang di perkopian kerena ingin jadi petani. “saya ingin tanam kopi besuk ketika sudah usai kuliah, kalau orang tua sudah ada kebun tapi buka kebun kopi, jadi saya harus memperdalam tentang menanam, merawat dan olah paska panennya,” jelasnya. Magang biasanya merupakan tugas akhir bagi mahasiswa S1 dan lamanya tiap kampus beda-beda, mulai dari 1 bulan sampai 3 bulan. Biasa setiap mahasiswa harus mencari lokasi magangnya sendiri, mulai dar survey lewat online…
-
UNNES DAN INDONESIA POWER DI KOPI PUCU’E KENDAL
Kopi merupakan tanaman yang sangat cocok untuk perbaikan lingkungan karena mempunyai daya serap air dan dalam waktu sekitar 2 – 3 tahun setelah tanam bisa menghasilkan buah, sudah pasti akan memberikan nilai ekonomi bagi yang menanamnya. Sungguh suatu kehormatan tersendiri bagi penulis dapat undangan untuk memberikan pengalaman tentang perkopian di di Desa Gunungsari Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Pelatihan yang berlangsung 2 hari dengan diikuti hanya 12 petani, pada Hari Selasa dan Rabu, 24 – 25 Agustus 2021. Pelatihan 2 hari ini difasilitasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (LPPM UNNES) dan PT. Indonesia Power Semarang PGU. Penulis sekaligus pemilik Rumah Kopi Temanggung memberikan…
-
Kiprah Strategis Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Java Arabika Sindoro Sumbing
Kopi Temanggung siapa yang tidak tahu, tentu semuanya paham. Bahwa Kopi Temanggung sudah berindikasi geografis, dengan nama Kopi Java Arabika Sindoro Sumbing. Artinya bahwa Kopi Temanggung mempunyai cita rasa yang beda dengan kopi wilayah lain. Kabupaten Temanggung sendiri merupakan penghasil kopi terbesar di wilayah Jawa Tengah. Produksi Kopi Jawa Tengah 50 % ada di Kabupaten Temanggung. Tentunya ini merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat Temanggung, dan bagaimana akan mengelola dan mengembangkannya. Tentunya dalam proses mengembangkan sebuah produksi pertanian terutama Kopi Temanggung tak luput dari membangun kesepahaman berorganisasi. Standar paska panen pasti akan dilalui dengan baik standar budidaya yang terpenuhi. Dua standart ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat perlindungan indikasi geografis. Lalu…
-
Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Java Arabika Sindoro Sumbing (MPIGKAJSS) Berbagi Dan Sosialisasi Kopi
Kopi salah satu produk unggulan di Kabupaten Temanggung, dan sudah terdaftar dalam indikasi geografis di kementerian kehakiman. Kopi Java Sindoro Sumbing yang meliputi hamparan di lereng dan kaki Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Jumat minum kopi di Temanggung merupakan himbauan Bupati Temanggung mendapat respon baik dari banyak kalangan tak ketinggalan dari pengurus MPIGKAJSS. Jum’at 10 Juli 2020 MPIGKAJSS mendapat undangan dari anggotanya di Dusun Papringan Desa Katean Ngadirejo. Wahono salah satu anggota MPIGKAJSS yang sudah mulai proses kopi dan ingin sedekah kopi, maka Jumat jadi pilihannya untuk berbagi kopi. Jumat dipilihnya sekaligus mengikuti himbauan Bupati Temanggung. Minum kopi yang dilakukan dihalaman Masjid Dusun Papringan usai sholat jumat. Terlihat dilapangan proses…
-
Pola Pangkas Kopi
Menaman tanaman jenis tanaman keras baik itu yang buah maupun kayu perlu sebuah pemangkasan. Pola pangkas jenis tanam tentunya beda, jenis tanaman yang hasilnya diambil buahnya atau bijinya dengan tanaman diambil kayunya. Pohon yang diambil buahnya atau bijinya salah satunya adalah kopi. Pola pangkas dikopi ini meliputi beberapa tahapan setelah tanam. Ketika kopi tanam pada ketinggian 60 cm atau batang sudah berkayu, ketika ditanam dalam waktu satu tahun atau sudah mencapai ketinggian 100 cm sampai dengan 120cm harus dipangkas tahap pertama. Pemangkas tahap pertama ini bertujuan agar batang bawah semakin kuat, dan pada buah disatang produksi maksimal.
-
Mengembalikan Kejayaan Kopi Purbalingga
Handphone saya berdering dan ku angkat, haloo ini kopi Mukidi, benar begitu jawab saya. “Sukses selalu perkembangan kopinya Pak Mukidi,” begitu suara yang saya dengar lewat hp ku. “Perkenalkan Pak Mukidi saya Imang Hikmanudin, apakah tanggal 26 malam ada waktu luang,” begitu suara Pak Imang lewat hp. “sebentar saya cek, o ya luang bagaimana,” jawab saya. “begini Pak kalau berkenan bisa jadi narasumber untuk forus diskusi grup di Purbalingga nanti suratnya menyusul ya,” begitu pak Imang mengakhiri pembicaraannya. Sebelum hari yang ditentukan datang saya, mencoba kontak teman-teman petani yang ada di Temanggung untuk saya ajak. Mulai kontak Pak Yamidi, Mas Infanteri dan Pak Tuhar, dari ketiga petani yang saya ajak…