Melangkah Kebun Kopi Mukidi


Kopi Temanggung, disitulah ada rumah Kopi Mukidi. Kedai kopi yang sekaligus juga rumah pribadi, terletak di Dusun Jambon Desa Gandurejo Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung.
Rumah Kopi Mukidi menyediakan beberapa kopi dari olahan kopi wilayah Kabupaten Temanggung. Kopi dari kebun sendiri dan kopi dari petani sekitar ada di Rumah kopinya yang ditata seperti kedai kopi.
Sebelum mulai aktivitas pagi Rumah Kopi Mukidi melakukan diskusi pagi sebagai bentuk motivasi dan evaluasi kegiatan hariannya. Minggu pagi 6 Januari 2019 belum usai forum pagi sudah datang pelanggan untuk ngopi. “kok sudah pagi-pagi, maaf tunggu sebentar ya, kita masih meeting” begitu salah satu staf di Rumah Kopi Mukidi.
Karena ini merupakan pelanggan dari Magelang dan sudah sering ke Rumah Kopi Mukidi, Dia langsung menuju lantai dua. Usai diskusi pagi penulis menemani tamu dan diskusi mengalir. Obrolan kecil mulai dari proses perubahan tempat dari tidak ada tanaman kopi yang ditata dipolibag, hingga kini sudah ada. Hingga sebuah mimpi bagaimana untuk kemajuan perkopian di Temanggung.
Dari diskusi sambil melihat kecerahan cuaca pagi itu, pelanggan mengajak untuk diantar melihat kebun kopi Mukidi. Penulis mengajak yang dekat saja ya, pelanggan yang datang termasuk pelanggan lama, kerena sudah lebih dari 3 tahun atau bisa dia tahu persis ketika penulis baru mulai membuat kopi.
Melihat kebun kopi yang kecil ternyata tidak menantang begitu katanya, dan mangajaknya lokasi yang jauh. Penulis mengikuti saja dan menjelaskan tapi jauh dan jalan licin. Perjalanan pelan dan ketika melihat lokasi yang indah berhenti. Penulis juga menunjukkan lokasi kebun keluar kopi mukidi yang sudah mulai pada tanam kopi serta menjelaskan sebuah mimpi membuat kedai di kebun.
Menuju lokasi yang jauh perlu tantangan jalannya licin apalagi penulis pakai motor kecil. Perjalanan kurang lebih 4 km, namun perjalanan menuju kebun Kopi Mukidi selalu para pelanggan menikmatinya sekaligus buat proses belajar. Banyak pengalaman yang didapat ketika menuju kebun Kopi Mukidi, belajar tentang konservasi, belajar tentang aktivitas petani.
Motor tidak bisa sampai kelokasi kebun Kopi Mukidi, masih harus berjalan bagi penulis paling 10 menit, tapi bagi tamu bisa lebih. Tamu agak kelelahan karena lupa bawa air mineral. Sampai dilokasi kebun Kopi Mukidi terlihat kakak dari penulis baru olah lahan tanam komoditas selain kopi.
Kebun Kopi Mukidi dari dulu dikerjasamakan dengan sistim petani boleh tanam komoditas selain kopi, tapi tidak boleh mematikan kopi. Tanpa ada bagi hasil dan sewa tanah, artinya hasil tanaman selain kopi untuk petani penggarap. Mukidi mengembangkan konsep itu sudah lebih dari 11 tahun. Bentuk kerjasama itu sebagai bentuk untuk proses belajar bersama agar petani paham dan melihat bagaimana cara merawat kopi.
O ya bagi yang mau berkunjung atau berjelajak kebun Kopi Mukidi boleh kok, tapi konfirmasi dulu. Untuk konfirmasi melihat kebun bisa hubungi ke no 087 719 052 174. Begitu sekelumit coretan dari jelajah kebun Kopi mukidi dan itulah “secangkir kopi ada cerita,banyak saudara, dan penuh cinta”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *