Kopi Mukidi Jadi Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Kopi Mukidi yang beralamat di Dusun Jambon Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sudah beberapa kali jadi tujuan praktek kerja lapangan. Praktek kerja lapangan merupakan tugas akhir bagi mahasiswa yang kadang bikin bimbang untuk mencari lokasi prakteknya. Pemilihan lokasi praktek banyak pada perusahaan besar, namun beda bagi Octhalia Nugrahaini Susanto.
Octha, begitu orang memanggilnya, Mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman, Fakultas pertanian, Diploma Tiga Agrobisnis. Dia lebih memilih pada industri sekala rumahan, alasannya sederhana dapat dibimbing langsung sama owner.
Konsep kemandirian petani yang diterapkan Mukidi sebagai owner Kopi Mukidi Menjadi daya tarik tersendiri bagi Octhalia. Ingin tahu lebih detail tentang perjalanan konsep kemandirian yang diterapkan anak petani sampai bisa produksi kopi merupakan hal menarik bagi Octha untuk analisa finansial agrobisnis kopi.
Octhalia Nugrahaini Susanto yang mempunyai mimpi untuk jadi pengusaha dan tentunya wirausaha pertanian menikmati sebuah proses kerja lapangan dengan penuh ceria. Octha mendengarkan paparan konsep petani mandiri langsung dari ownernya, dan terjun ke lahan dibimbing juga.
Aktivitas harian harus diikuti oleh Octha, mulai dari forum pagi yang selalu diterapkan sebelum mulai produksi di Kopi Mukidi. Forum bagi dilakukan tiap hari sekitar 30 sampai 45 menit, yang bertujuan untuk evaluasi kegiatan harian dan sekaligus untuk kegiatan motivasi.
Seseorang petani harus berani dan bermain dengan tanah, Octha juga belajar dan menikmati proses untuk membuat persemaian atau pembibitan. Tidak hanya itu saja melihat lahan yang dulu miring tanpa teras dan dirubah berteras harus dikunjunginya karena merupakan tahap awal dikonsep petani mandiri yaitu olah lahan sesuai kaedah konservasi.
Aneka komoditas dilahan, olah komoditas sampai pada pemasaran itulah runtutan konsep petani mandiri. Mengenali budidaya kopi dan perawatannya Octha mengikuti penjelasan dari Mukidi selaku owner Kopi Mukidi dengan seksama.
Mukidi yang merupakan petani dan sekaligus produksen kopi Temanggung dengan brand Kopi Mukidinya, dalam menjelaskan selalu membawa asisten pribadinya yaitu anak lelakinya yang pertama. Karena Mukidi selalu bicara dalam apapun perlu sebuah kaderisasi termasuk dalam usaha.
Menikmati sebuah proses itu yang selalu ditekankan Mukidi kepada siapapun termasuk kepada Octha. Jangan pernah menyerah dan konsisten, karena diawal mulai pasti orang tak akan pernah melihatnya, bahkan mereka akan membicarakan kita, begitu pesan Mukidi kepada Octha. Itulah cerita cinta kopi mukidi “salam petani mandiri menata lingkungan dan ekonomi” itulah jargon konsep petani mandirinya. Tak ketinggalan juga untuk tagline di kopinya “secangkir kopi ada cerita banyak saudara dan penuh cinta” he he he he.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *