Harus Ada Asupan Untuk Kopi
Makanan itu dibutuhkan untuk semua makhluk hidup, tak terkecuali pada tanaman, termasuk kopi. Kopi merupakan tanaman tahunan, dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Setelah pada tahapan panen dan pemangkasan selanjutnya kopi harus dipupuk.
Saya selaku anggota masyarakat perlindungan indikasi geografis kopi arabika sindoro sumbing, dapat banyak pengalaman pada tataran tentang kopi. Diskusi yang dikembangkan dan untuk menjalin komunikasi melalui grup watshapp, anggota grup mulai dari petani, dan pengelola kopi atau petani yang melakukan dari hulu dan hilir.
Musim hujan tiba dan saatnya kopi harus dipupuk. Banyak teori dalam pemupukan kopi mulai dari pembuatan lubang tanam, ada yang melingkari pohon dan ada yang dengan bikin rorak. Saya sebagai anggota grup dari MPIG KAJSS mencoba lontarkan cara pemupukan.
Sambutan dari para ahli budidaya ada pak Yamidi, seksi budidaya, ada Pak Tuhar selaku ketua, dan tak ketinggalan anggota lainnya Suwandi, dan Didik. Diskusi mulai dari lubang tanam yang harus melihat lokasi kebun. Karena ada yang lahan datar dan miring ini yang perlu diperhatikan. Saran dari pengurus dan anggota penulis lakukan.
Tahap selanjutnya saya lontarkan bagaimana dan pupuk apa yang seharusnya dipakai. Penulis kontak petani kopi dan ada yang bilang pupuk yang baik pupuk kandang jangan yang lembut. Hasil kontak dengan petani itu saya lontarkan di grup dan terjadilah diskusi yang menarik.
Pak Tuhar, menyampaikan pengalaman jaman orang tuanya dulu. Orang tuanya mempunyai 3 orang anak, yang diajarkan untuk membuat pupuk kandang agar jadi bagus. Salah satu dengan cara dengan diremet atau dilembutkan. Dan ada salah satu anak yang membantah dan orang tuanya marah, jengkok atau tempat duduk kecil dari balok. Dari situ pak Tuhar simpulkan bahwa pupuk yang bagus ternyata yang sudah matang dan lembut. Ternyata perlakuan pupuk matang dan lembut simbah-simbah kita sudah dari dulu melakukan.
Apa yang disampaikan pak Tuhar juga direspon oleh pak Yamidi bahwa ketika pupuk yang diberikan ke pohon kopi sudah lembut dan matang, akan mempermudah prosesnya kandungan pupuk diserap oleh akar kopi. Tak mau kalah Suwandi juga menyampaikan pengalaman jaman dulu bahwa orang tuanya tetap kalau bikin pupuk harus lembut.
Grup satunya yang gabungan dari tiga indikasi geografis mulai dari IG Kopi Java Arabika Sindoro Sumbing, IG Robusta, dan IG Srinthil Tembakau Temanggung. Adalah mas Agus yang alumni dari salah satu universitas pertanian di Jogja, memberikan masukan banyak tentang kebutuhan idealnya jika menghendaki hasil maksimal 16 unsur harus terpenuhi.
Banyak manfaat ternyata ketika media grup Wa digunakan untuk diskusi dan pengalaman petani jaman dulu bisa dipakai untuk rujukan. Dengan niatan yang baik untuk membagikan pengalaman dan informasi semoga bisa jadi amal jariyah. Itulah secangkir kopi ada cerita banyak saudara dan penuh cinta.