FESTIVAL KOPI HINGGA SK BUPATI TEMANGGUNG

Karena kopi aku kembali, itulah taglin yang diangkat dalam acara festival Kopi Temanggung 5. Festival kopi yang berlansung di gedung pemuda Temanggung, dari tanggal 19 – 22 September 2019, diikuti oleh perajin kopi, mulai petani, prosesor, barista dan pemilik kedai kopi di Temanggung.
Dalam festival kopi Temanggung ke 5 ini agak sedikit beda dengan festival sebelumnya, dengan penambahan stand kuliner dan lainnya. Hadiah kambing, dan rumah merupakan daya tarik tersendiri buat pengunjung stand. Banyak terjadi proses interaksi antara pengunjung dan penjaga stand karena diskusi tentang kopi.
Bupati Temanggung begitu antusias dan merespon dengan Kopi Temanggung yang sudah dikenal kemana dan dimana-mana. Salah satu buktinya dengan munculnya Surat Edaran Bupati, nomor 500/513/IX/2019, tentang HARI JUMAT SEBAGAI HARI MINUM KOPI.
Langkah ini mendapat respon positif bagi perajin kopi, karena secara otomatis pasti akan berdampak terhadap tingkat konsumsi Kopi Temanggung dan tentunya kedepan akan jadi budaya minum. Isi edaran surat tersebut dinas, instansi swasta, dan masyarakat pada hari jumat harus minum kopi dan harus kopi asli Temanggung.
Dalam cangkruk dengan Bupati diacara festival Kopi Temanggung pada hari terakhir, Minggu, 22 September 2019, dipertegas lagi terkait surat edaran tersebut. “Dalam hal ini pemda membantu promosi dan para perajin harus mempersiapkan produksi, jangan sampai ketika surat edaran itu sudah direspon dan viral, begitu ada yang mau beli Kopi Temanggung malah tidak ada. Maka mari saling kerjasama sehingga ada surat edaran itu mempunyai dampak positif terhadap perajin kopi,” begitu penjelasan Bupati Temanggung.
Stand dalam acara festival Kopi Temanggung juga terlihat setand Tembakau Temanggung dengan Indikasi Srithil Tembakau Temanggung. Tak ketinggal produksen mesin roasting dari salah satu bengkel dari wilayah Temanggung. Semua acara festival Kopi Temanggung kedepan lebih baik, dan itulah “secangkir kopi ada cerita banyak saudara dan penuh cinta”.