Bertani dan Petani Muda
Desa banyak potensi begitu selalu jadi topik diskusi yang menarik. Lalu bagaimana untuk mengelola potensi yang ada?. Itulah sebuah pertanyaan yang mungkin harus kita bahas, atau cari solusinya bersama.
Begitu bicara desa, pasti akan bicara tentang pertanian baik pertanian lahan kering maupun yang ada airnya. Potensi yang banyak semisal tentang pertanian dan pemahaman pertanian itu luas. Bahkan saat ini dengan bertambahnya penduduk tentu berkurang lahan pertanian karena dibuat bangunan atau lainnya.
Potensi yang begitu besar di desa terkait dengan pertanian, perlu adanya kader-kader muda petani yang mau berfikir bisa meningkatkan nilai tambah, tanpa melupakan dasar olah lahan pertanian. Kurangnya sumber daya muda petani di desa karena masih beransumsi bahwa bertani hanya sekedar mencangkul, menanam dan menjual.
Semangat bertani generasi muda yang ada didesa masih lumayan, namun perlu upaya bagaimana agar ada peningkatan hasil yang lebih dengan sempitnya lahan. Membuat generasi muda yakin bahwa petani atau bertani di desa itu bisa memberikan nilai lebih perlu contoh dan harus bisa dilihat secara nyata.
Langkah paling sederhana adalah untuk menyelamatkan lahan pertanian dari tingkat erosi, yaitu dengan mengolah lahan pertanian sesuai kaedah konservasi. Karena ini hal utama agar lahan pertanian tidak banyak tergerus air ketika musim hujan. Pemahaman ini mulai diberikan dengan anak-anak muda di desa sehingga mereka akan paham dasar dulu olah lahan kaedah konservasi.
Memberikan dan menyakinkan anak muda untuk bertani perlu sebuah proses, kekuatan diproses inilah yang akan membuahkan hasil. Tentunya tidak cukup satu atau dua bulan, tapi perlu waktu panjang dan perjalanan menikmati sebuah proses itu yang akan bisa membuahkan sebuah keberhasilan.
Cerita dan diskusi tentang pertanian dengan generasi penerus petani harus selalu dilakukan. O yaaa bisa kok diskusi langsung dan mampir di rumah kopi mukidi dengan alamat Dusun Jambon Desa Gandurejo Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Jawa Tengah Indonesia. Tak lupa saya ucapkan “salam petani mandiri menata lingkungan dan ekonomi”.