Bangkit Dan Berbenah “Mekar Tani Jaya”
Pertemuan selapanan atau kumpul sekali selama 35 hari, merupakan agenda rutin bagi kelompok “mekar tani jaya” Dusun Jambon Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.
Kelompok yang berdiri pada 8 Juli 2013 dengan nomor registrasi 33.23.020.015.1.05, mengalami proses alami keanggotaan. Kini mekar tani jaya sudah menemukan anggota yang solid dengan pengurusnya juga. Pertemuan pada tanggal 15 Januari 2019, banyak dipaparkan tentang kegiatan yang telah diupayakan pengurus.
Saifudin sebagai ketua kelompok menyampaikan beberapa hal yang telah diupayakan, kegiatan bersinergi dengan dinas terkait maupun kegiatan swadaya. Rohim sebagai bendahara menyampaikan kondisi keuangan kelompok yang berwujud kas, maupun uang yang dipinjam oleh anggotanya.
Peyuluh lapangan dari dinas terkait Muhammad Ikaf memberikan pengarahan banyak dan sangat merespon kegiatan yang sudah dilakukan. Dalam sambutannya Ikaf begitu panggilannya memberikan motivasi bahwa setiap bulan selalu dicuci dengan ilmu, namun ilmu itu harus diprakteknya sehingga akan mempunyai manfaat yang luar biasa.
Ikaf mengajak agar kelompok mengembangkan potensi diri dari mulai pembuatan pupuk organik baik padat maupun cair, sampai pada pestisida nabati. Apa yang disampaikan Ikaf mendapat respon positif dan jadi agenda dalam Januari akhir akan dipraktekkan.
Penulis menyampaikan sedikit berupa upaya untuk menata ekonomi dan lingkungan, dengan tawaran menanam kopi dan alpokat. Tanaman jangka panjang dan mempunyai nilai ekonomi dan ekologi ini dibagikan cuma-cuma, dan responnya juga luar biasa. Upaya lain dengan pengaduhan domba, dengan sistim bagi hasil. Pengaduhan domba untuk anggota mekar tani jaya masih jadi pertimbangan.
Hadir juga dalam pertemuan Bapak Adi pesiunan dari perkebunan yang masih mempunyai semangat untuk berbagi. Dalam acara lain-lain Pak Adi menyampaikan respon yang luar biasa, karena Dia mengamati perkembangan mekar tani jaya. Mulai dari pinjaman untuk kelompok dan antusias anggota untuk bertemu atau berkumpul, dan pertemuan itu sarana untuk belajar, begitu respon pak Adi.
Usai pertemuan dilanjut kelokasi anggota mekar tani jaya yang berminat untuk tanam kopi. Cek lokasi ini bertujuan untuk memastikan jumlah yang mau ditanam terkait dengan luas lahan petani. Pak Adi juga memberikan masukan tentang cara pangkas karena di lahan milik Tukijan sudah ada beberapa batang kopi tapi belum dirawat maksimal. Itulah “secangkir kopi ada cerita banyak saudara dan penuh cinta”